Mari Belajar Tentang Siklus Menstruasi


Mari Belajar Tentang Siklus Menstruasi - Siklus reproduksi wanita secara normal selama 25-35 hari. Selama waktu ini telur akan masak dan dibebaskan dari ovarium untuk fertilisasi. Proses lepasnya ovum dari ovarium disebut ovulasi. Pada tahapan ovulasi, uterus dipersiapkan untuk menerima telur yang sudah dibuahi dan menerima kehamilan. Setelah fertilisasi terjadi, ovarium mensekresikan hormon untuk memeliharan kehamilan. Apabila tidak terjadi fertilisasi, telur akan mengalami kerusakan, lapisan uterus akan mengelupas dan proses akan dimulai lagi untuk siklus berikutnya.

Menstruasi adalah proses meluruhnya endometrium dikarenakan menurunnya kadar estrogen sehingga menyebabkan pendarahan. Siklus menstruasi dimulai saat hipotalamus mensekresikan GnRH. menstimulasi hipofisis untuk membentuk FSH dan LH. FSH dan LH bekerja pada ovarium, yang meningkatkan produksi estrogen. Estrogen memperlambat sekresi FSH dan LH namun menstimulasi sintesisnya dan penyimpanannya dalam hipofisis. Pada saat yang sama, FSH menstimulasi pemasakan satu folikel, yaitu sekelompok sel dalam ovarium yang mengandung telur.

siklus menstruasi
Beberapa waktu kemudian, kadar estrogen akan meningkat mencapai tingkat kritis pada hari ke 12 atau 13 dalam siklus. Sekresi yan besar dan mendadak LH dan sejumlah kecil FSH dibebaskan, menyebakan Ovulasi pada pertengahan siklus (sekitar hari ke 14 dari siklus 28 hari). Pada sekitar waktu yang sama dibebaskan zat kimia yang disebut prostaglandin. 

Kelenjar prostaglandin merupakan fosfolipid yang terlibat dalam banyak respon tubuh termasuk respon peradangan, maka suhu tubuh akan meningkat sedikit pada saat ovulasi. Setelah telur dibebaskan dari ovarium, kadar estrogen akan menurun, mungkin karena folikel merupakan sumber utama hormon ini. http://alatperagakesehatan.net/phantom-kedokteran-dan-keperawatan/ LH menstimulasi folikel yang luruh untuk menjadi struktur yang disebut korpus luteum, yang mulai mensekresikan progesterone (hormon kehamilan) dan estrogen.

Saat terjadi peningkatan kadar estrogen dan progesteron, terjadi umpan balik negatif terhadap produksi LH dan FSH pada hipotalamus dan hipofisis yang akan mengakibatkan penurunan produksi. Telur akan memasuki tuba fallopii dimana akan terjadi fertilisasi. Apabila fertilisasi tak terjadi, maka korpus luteum akan rusak kemudian kadar estrogen dan progesteron menurun drastis. Hal ini akan mengakibatkan hipotalamus dan hipofisis akan kembali memproduksi FSH dan LH sehingga siklus akan berulang.

Sementara itu, uterus merespon perubahan kadar hormon yang terjadi. Lapisa Uterus (endomentrium) akan terkelupas dari dinding uterus yang mengakibatkan darah dan jaringan mengalir melalui vagina sekitar 5 hari.

Posting Komentar